Baca Juga
Kupasrahkan hidupku pada penyelenggaraan Ilahi dan kupercayakan sepenuhnya pada kasih dan sayangNYA |
Kupasrahkan hidupku pada penyelenggaraan Ilahi dan kupercayakan sepenuhnya pada kasih dan sayangNYA |
DALIL PERINTAH MENIKAH
Di rumah dan diperantauan itu sangat berbeda, dirumah (di daerah sendiri) hati akan merasa tenang dan nyaman, sedangkan di luar rumah (dalam perantauan) hati kurang tenang dan perasaan pun tidak nyaman, juga perasaan-perasaan tidak enak lainnya. Namun didalam kekurang tenangan, ketidaknyamanan dan perasaan tidak enak itulah letak penempaan jiwa menjadi jiwa yang siap menghadapi cobaan dan rintangan.
“Jangan engkau temani pemalas dalam seluruh tingkahnya, karena banyak orang yang baik sebab rusaknya orang lain dia menjadi rusak. Penularan penyakitnya pemalas akan sangat cepat menempel pada orang yang rajin, bagaikan arang yang akan mati di masukkan dalam pasir”
Sedangkan Nabi bersabda :
“ Setiap bayi yang terlahir itu terlahir diatas kesucian islam, hanya ibu bapaknya yang menjadikannya yahudi nasroni atau majusi ”
Sabda Nabi ini jelas memberi pengertian bahwa manusia sangat terpengaruh oleh lingkungannya, terutama lingkungan keluarganya, maka dari itu kita harus bisa melihat lingkungan kita, sebab orang-orang di sekitar kita hanya ada tiga kelompok:
1. Orang-orang yang diatas kita dalam ilmu dan amalnya, Orang dalam kelompok ini wajib kita ikuti dan kita dekati, dari merekalah diharapkan kita akan semakin maju ilmu dan amal kita dan kepada merekalah kita harus banyak meminta nasehat dan pertimbangan- pertimbangan juga bermusyawaroh dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Mereka adalah sumber maka kita harus menimbanya jangan terlalu berharap sumber itu akan mendatangi kita.
2. Orang-orang yang berada dibawah kita dalam ilmu dan amalnya Orang dalam kelompok ini harus kita kasihi, dengan memberikan perhatian dan siraman nur islam dan iman kepada mereka, jangan mereka kita tinggalkan karena kita memiliki kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar dan kewajiban mengamalkan ilmu, kita harus bisa memberi maaf kepada mereka karena ketidak mengertian mereka bersikap kepada kita atau kepada diri mereka sendiri. Kita harus bisa mengajak mereka mendekatkan diri dan mengenalkannya dengan tuhannya jangan sampai malah kita menjauhkan mereka dari tuhannya karena ketidak mampuan kita berkomunikasi dengan mereka lewat komunikasi dakwah atau komunikasi kemanusiaan.
3. Orang-orang yang sederajat dengan kita dalam ilmu dan amalnya, Kelompok ini adalah kelompok yang harus kita rangkul untuk bersama berjuang meningkatkan kualitas diri masing-masing, kita ajak mereka bersaing dalam kebaikan karena persaingan adalah sesuatu yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang lebih baik bagi kita, dan tidak ada salahnya bersaing dalam kebaikan karena itu adalah perintah Allah taala dalam firmannya.
Semoga bermafaat, dan semoga kelak kita tergolong orang orang yang selamat.
Setiap manusia akan berfikir menurut apa isi kepalanya, maka bila isi kepalanya adalah hal-hal yang baik dan hal-hal yang positif maka dia akan menghubungkan setiap hal dengan kebaikan dan hal yang positif dan bila isi kepalanya adalah hal-hal yang tidak baik atau hal-hal yang negatif maka dia akan menghubungkan setiap sesuatu dengan ketidak baikan dan hal- hal yang negatif. Oleh karena itu, kita harus belajar menghilangkan buruk sangka kepada orang lain karena kita wajib belajar memperbaiki diri kita. Persangkaan kita yang buruk kepada orang lain adalah cerminan bahwa kita adalah orang yang berperilaku buruk dan perilaku buruk yang tidak terpuji adalah sesuatu yang wajib kita berantas dari diri kita.
Nafsu adalah sumber kehancuran bagi manusia yang mengikuti kemauan-kemaunnya, nafsu adalah sasaran utama para syetan menghancurkan akal manusia, maka dari itu nafsu harus di tundukkan dan dihinakan agar jangan menuntut hal-hal yang akan merugikan diri kita.Barang siapa menuruti keinginan dari satu keinginan-keinginan nafsunya maka nafsu akan menuntut keinginan-keinginan yang lain, nafsu bagaikan anak kecil yang bila kamu turuti kemauan menyusunya maka dia tidak akan berhenti menyusu tapi bila engkau hentikan maka diapun akan berhenti.
Kitab Alala
Ilmu adalah sesuatu yang mulia yang karena mulianya, harta seberapapun banyaknya tidak akan sesuai untuk di bandingkan dengan ilmu, karena hanya ilmulah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Maka jasa seorang guru adalah jasa yang tidak terkira besarnya dan karena besarnya jasa guru dalam mengajarkan ilmu pada kita. Andaikan guru meminta imbalan seribu dirham dari setiap huruf yang di ajarkan maka hal itu pantas sekali dan wajib kita laksanakan karena merekalah yang menjadikan kita menjadi manusia yang sebenar-benarnya dan menjauhkan kita dari menjadi manusia kosong yang tidak berguna. Tetapi perumpamaan itu tidak lantas memberikan pemahaman kepada kita bahwa seorang guru mengajarkan ilmu karena ingin memperoleh harta.
Manusia hidup bukan hanya di dunia tapi juga akan hidup kekal kelak di akherat, bila di dunia nasab kita adalah kepada mereka yang melahirkan kita maka di akherat nasab kita adalah mereka yang mengajarkan agama kepada kita dan kita tahu bahwa hidup di dunia hanya sesaat sementara hidup di akherat selamanya tanpa kematian. Kita tahu bahwa kesenangan di dunia adalah palsu sementara kesenangan di akherat adalah hakiki, maka dari itu seorang ustadz seharusnya harus lebih di utamakan dari orang tua kandung yang tidak mengajarkan ilmu agama.
Untuk melanjutkan kehidupan yang wajar mungkin kita butuh sejenak berdiam, lalu mundur beberapa langkah dengan strategi baru. Dimulai dengan mensyukuri setiap langkah yang telah terkayuh sehingga sampai pada titik di sini dimana kita merasa semua serba menghimpit dan sulit, karena sampai pada titik ini pun adalah anugerah yang luar biasa dan prestasi yang istimewa.
Silahkan disimak berikut ini adalah kata kata mu
Mulut bagaikan pedang yang tajam bila di gunakan dengan benar dan dengan hati-hati maka akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia secara umum, tapi bila tidak hati-hati menggunakannya maka akan mengiris pemegangnya atau orang lain yang mestinya tidak boleh di iris, maka dari itu bahaya yang ditimbulkan mulut lebih besar pengaruhnya dari bahaya yang di timbulkan oleh anggota badan selain mulut, satu kali tangan memukul yang tersakiti oleh tangan tersebut hanya satu orang yang terpukul, tapi satu kata terucap bisa menyakiti seluruh umat, begitu juga satu kata yang mengadu domba bisa menimbulkan bunuh membunuh di antara seluruh warga,kesalahan yang di lakukan mulut kamu dalam berkata bisa melenyapkan nyawamu karena di gantung tapi kesalahan yang dilakukan kaki kamu dalam melangkah akibatnya hanya terkilir dan jatuh.
“ Barang siapa beriman dengan Allah taala dan hari akhir maka bicaralah yang baik atau diamlah ”
Dalam masalah wara’ ini sebagian ulama meriwayatkan hadits Nabi SAW. “Barangsiapa tidak berbuat wara’ ketika belajar, maka Allah akan memberinya cobaan salah satu dari tiga macam: dimatikan dalam usia muda, ditempatkan di tengah komunitas orang bodoh, atau dijadikan abdi penguasa”. Termasuk perbuatan wara adalah menghindari perut kenyang, terlalu banyak tidur dan banyak berbicara yang tidak berguna”.
Seorang yang ahli fiqih adalah orang yang tahu ilmu dan mau mengamalkan ilmunya. Jika seperti itu maka hidupnya akan sangat bermanfaat sekali bagi orang lain, karena tidak setiap manusia mengetahui hukum-hukum agama maka keberadaan orang yang mengetahui ilmu fiqih di lingkungannya akan sangat membantu mereka dalam mengamalkan syari’at agama islam, dan hal ini sangat memberatkan pada musuh sejati manusia yaitu syetan. Oleh sebab itu, kita ketahui manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain, semakin bermanfaat bagi orang lain semakin baiklah dia, kemanfaatan manusia bagi orang lain itu bisa di lihat dari dua pandangan, bisa kemanfaatan duniawi dan bisa kemanfaatan ukhrowi.
Dari dua kemanfaatan ini jelas kemanfaatan ukhrowi lebih utama, karena kehidupan akherat adalah kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan di dunia ini hanya sekedar cermin bagi kehidupan kelak, hidup di dunia ini singkat sementara di akherat kita akan hidup selamanya, bila bahagia di sana maka bahagia selamanya dan bila tersiksa maka akan tersiksa selamanya kecuali mendapatkan rahmat dari sang pencipta. Sementara 1000 ahli ibadah namun tidak mengetahui ilmunya maka ibadah yang dilakukan akan sia-sia karena tidak menutup kemungkinan apa yang ia lakukan ibadahnya tidak sesuai dengan yang disyariatkan. Sehingga tidurnya yang berilmu itu lebih bernilai ibadah dari pada yang sedang melakukan sholat namun tidak memakai ilmunya.
Rajinlah belajar, Jangan menyerah dalam memperbaiki diri, tumbuhlah terus menjadi lebih baik. Semoga kita tergolong mereka yang menjadi golongan orang orang yang selamat.
Duhai anakku, aku mencintaimu dan kamu tahu itu. Hidup yang berarti itu tidaklah mudah, maka belajarkan untuk bisa mengartikan dan menguraikan apa yang diberikan oleh kehidupan.
Tumbuhlah menjadi yang berisi lebih baik, belajarlah dari botol, jika ia diisi oleh air mineral maka ia berharga sekitar 5 ribuan, jika diisi teh atau kopi ia akan berharga 10 ribuan, jika ia diisi oleh just buah maka ia akan berharga 15 ribu, jika ia diisi madu ia akan berharga lebih mahal lagi, dan jika ia diisi oleh air comberan maka itu tidak akan ada artinya sama sekali. seperti itu juga manusia, tidak penting apa yang menjadi botolnya jasadnya tapi yang paling penting bagaimana kamu mengisi dirimu dengan sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk orang lain karena sebaik baiknya manusia adalah ia yang paling banyak manfaatnya untuk yang lain dan sebaliknya seburuk buruknya manusia adalah yang dijauhi oleh yang lain karena keburukannya.
Ilmu fiqih secara ta’rif fan ilmu adalah : Ilmu tentang hukum-hukum syari’at yang di ambil dari dari dalil-dalilnya melalui metode ijtihad dari para mujtahid. Ilmu fiqih adalah salah satu ilmu yang sangat vital di samping ilmu tauhid. Karena tanpa ilmu fiqih ibadah-ibadah yang kita lakukan tidak akan sah, bahkan bila tanpa ilmu fiqih perbuatan kita sehari-hari bisa jadi merupakan kemaksiatn tanpa kita sadari, karena setiap perbuatan orang yang aqil baligh (berakal dan paham) haruslah di dasarkan pada hukum syariat, oleh karena itu sangatlah wajib kita mempelajari ilmu fiqih agar ibadah-ibadah yang kita lakukan. Muamalah yang kita kerjakan sesuai dengan hukum yang telah di tetapkan oleh Allah SWT. dan karena pentingnya ilmu fiqih Umar bin khottob berkata : Janganlah berjual beli di pasarku ini kecuali orang yang tahu fiqih.
Senang berjumpa lagi dengan anda, setelah sebelumnya kita membahas 6 syarat mencari ilmu, lalu tips bagaimana mencari teman, sekarang kita bahas tentang bagaimana kiat untuk menjaga ilmu.
Dalam mencari ilmu tentunya kita mencari berbagai macam cara yang digunakan untuk tercapai sesuai yang dikehendaki (metode). Dalam kitab Ta’limul Muta’alim disebutkan waktu mengulangi pelajaran yang telah lewat di awal dan akhir waktu malam, karena saat Maghrib dengan Isya’ dan waktu sahur (menjelang Shubuh) adalah saat- saat yang diberkaho Allah SWT.
Manusia sebagai mahluk sosial sampai kapan pun tidak akan pernah bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain, dan itu sudah dimulai sejak lahir, kita terlahir membutuhkan bantuan seorang ibu, begitupun untuk tumbuh berkembang. dan seiring berjalannya waktu ketika kita tumbuh membutuhkan banyak teman yang akan menemani saat saat kita tumbuh.
Teman adalah seseorang yang bersama-sama dalam menimba ilmu pada suatu lembaga pendidikan atau bekerja dalam suatu perusahaan. Karena manusia mahluk sosial maka interaksi dengan orang lain menjadi kebutuhan dan sulit terpisahkan. Tak mungkin rasanya bila kita mencari ilmu namun tidak mempunyai teman karena faktanya berjuta juta triliun manusia di dunia ini.
Sejak kita terlahir ke alam dunia ini, kita tak mempunyai bekal apapun selain isakan tangis semata. Seiring dengan berputarnya waktu dari proses apa yang kita dengar dan lihat di sekitar lingkungan tempat tinggal mengalami berbagai macam kejadian dan fenomena. Dari hal tersebut kita mencoba memikirkan dan mencari tahu penyebab atau kenapa hal itu bisa terjadi inilah pengertian sederhana ilmu. Kewajiban untuk mencari ilmu telah jelas sebagaimana hadits Nabi SAW.