Baca Juga
Untuk melanjutkan kehidupan yang wajar mungkin kita butuh sejenak berdiam, lalu mundur beberapa langkah dengan strategi baru. Dimulai dengan mensyukuri setiap langkah yang telah terkayuh sehingga sampai pada titik di sini dimana kita merasa semua serba menghimpit dan sulit, karena sampai pada titik ini pun adalah anugerah yang luar biasa dan prestasi yang istimewa.
Silahkan disimak berikut ini adalah kata kata mu
tiara yang penuh inspirasi:Menyerah itu bukan tentang menang atau kalah.. tetapi tentang apa yang lebih baik...
menang bukanlah keniscayaan dan kalah bukan berarti keburukan yang paling buruk.
atau lebih baik dari pada menjadi pengecut.
memulai jalan untuk pulang
Matahari yang terbit di hati, menghangatkan kebahagiaan.
"Bersyukur" hanya itu yang kami bisa. (rasa syukur setelah mencapai suatu hari yang telah dinanti begitu panjang = berhasil melalui rindu)
Dalam kebersamaan kita, mungkin tanpa disadari kita tidak betbeda dengan api dan kayu yang pada akhirnya hanya menyisakan debu, kadang juga nampak seperti dua lilin yang saling menerangi, tapi akhirnya leleh dimakan waktu.
dan seberapa kuat kita, tak ada salahnya jika kita saling mendoakan.
ya.. dengan bisikan bisikan penuh harap ke bumi, mungkin langit akan memberikan kita kesempatan... agar jangan sampai seperti pelangi yang nampak indah tapi bukan apa apa.
sebentar lagi tuan..... bertahanlah.
Berhenti menebar ego-ego bertopeng kasih dalam tulisan-tulisan yang lebih sering hitam dari pada menyenangkan.
sebab yakin bersama fajar akan terbit mentari mengakhiri gelisah malam.
jika ego yang menghitam, tak lagi terang bersama pagi yang datang.
"Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya"
Yakub.
Terus saja menjadi cantik dengan caramu, dengan semangatmu, dengan kebaikan serta kesungguhanmu menjalankan sesuatu. Jangan berhenti menularkan ketenangan, membawa kenyamanan, menjadi air untuk api yang menyala di mana-mana.
Hujan tak pernah minta ia untuk diturunkan dimana? Apakah di atas aspal, atau di atas sungai atau di padang gurun yang tandus sekalipun. Ia tidak pernah protes dan mengeluh. Selalu mengikuti kehendak Ilahi kapan saatnya ia harus jatuh di bumi. Meski hanya sejenak. Setidaknya ia telah patuh dan menjalankan tugasnya dengan baik. Sampai selesai. (Yang terdalam)
Aku menemukan ia, manusia yang selalu bersabar untukku dalam keadaan apapun. Ia bersinar begitu terang, hingga aku lupa akan larangan Tuhan. Dia melakukan segalanya untukku. Keras kepala adalah dirinya. Berkali-kali ku sakiti, ia selalu memaafkan. Berkali-kali ku lukai, ia semakin sibuk merawatku. Namun, ia rasanya sedikit tidak takut pada Tuhan, dan aku terbawa. Terseret di dalam gelap yang ku anggap warna.
Dengannya aku lupa arti melarat dan tidak bahagia. Sebab segala kesusahanku yang bersamanya pun aku mencintainya. Namun, Tuhan masih menyayangi kita. Tuhan menunjukkan kita jalan yang benar, jalan yang sudah lama sekali kita hiraukan. Kita merasakan apa itu dihukum bersama-sama. Mempelajari apa arti memperbaiki bersama. Mempelajari apa arti niat baik bersama. Kita sama-sama ingin berubah. Ingin menjadi satu di jalan kebenaran.
"selamat malam nyonya...
" (now she is my wife)
Apakah mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?
Somedays.... (Bersyukurlah)
Semoga tidak melukai dan mungkin bermanfaat.
No comments:
Post a Comment