Monday, April 9, 2012

Contoh Pidato: Pidato Motivasi Dari Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA

Baca Juga


Contoh Pidato: Pidato Motivasi Dari Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA

Berikut ini adalah sebuah Contoh Pidato yang Qvae kutip dari sebuah pidato yang di sampaikan oleh  Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA yang Qvae coba untuk mengambil untuk di jadikan sebuah contoh pidato yang bisa kita gunakan untuk memberi motivasi kepada lingkungan kita. Contoh pidato ini bisa anda copy dan anda bebas memanfaatkan contoh pidato dari  Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA ini.
Berikut ini Contoh Pidato Motivasi yang di sampaikan oleh  Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA, oh iya sebenarnya Contoh pidato ini adalah sebuah kisah dimana  Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA akhirnya menyampaikan pidato yang Qvae gunakan sebagai contoh pidato. dan inilah kisah dari contoh pidato  Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA.


(sesudah pertempuran di front agung Karbala, Zainab binti ‘Ali bin Abu Thalib ra, satu dari beberapa tawanan yang selamat dari keturunan Rasulullah saw, menjawab olok-olok Yazid bin Muawiyah, Khalifah bani Umayyah waktu itu, yang sambil mengguris-guris gigi Husin dengan tongkatnya, ia berkata: “Kiranya nenek moyangku yang gugur di perang Badar dahulu, dapat menyaksikan…”.).
“Maha Benar Allah, wahai Yazid !
“kemudian kesudahan orang orang yang jahat itu adalah buruk, bahwa mereka mendustakan ayat-ayat Allah, dan selalu memperolok-olokkan ayat-ayat itu”.
(QS. Ar Rum: 10).
Apakah anda mengira, wahai Yazid,
bahwa pada waktu kami disiksa, di atas bumi dan di kolong langit ini,
sehingga kami digiring seperti menggiring tawanan,
apakah anda mengira, bahwa Allah sudah menghinakan kami dan memuliakan anda?
Anda mengira bahwa itulah tanda kebesaran dan kewibawaanmu,
lalu anda mengangkat hidungmu tinggi-tinggi,
merasa kagum melihat kebesaranmu,
merasa riang gembira karena melihat dunia ini dijalin untukmu,
dan segala urusan disusun dibawah telapak kakimu?
Sungguh jika Allah membiarkan anda,
maka hal itu hanyalah sesuai dengan Firman-Nya,
“janganlah orang-orang kafir itu mengira bahwa Kami memperlambat siksa mereka itu untuk kebaikan bagi diri mereka, sesungguhnya kami memperlambat siksa mereka itu supaya dosa mereka bertambah banyak, dan untuk mereka itulah siksa yang hina”.
(QS. Ali Imran: 178).
Apakah termasuk keadilan, wahai putra wanita yang bebas,
bahwa anda menempatkan putri-putri dan dayang-dayangmu dalam kamar pingitan,
lalu anda menggiring putri-putri Rasulullah saw sebagai tawanan,
anda merobek tabir yang melindungi mereka,
membuat suara mereka sampai parau karena menangis,
dalam keadaan bersedih hati dibawa lari oleh unta,
terbuka diatasnya,
dipersaksikan dengan bersorak sorai oleh musuh-musuh mereka,
dari satu kota ke kota lain,
tidak ada yang mengawasi dan mengurus penginapan mereka,
dipandang sepuasnya oleh orang-orang yang jauh dan yang dekat,
tanpa didampingi seorangpun laki-laki yang dewasa,
yang dekat hubungan kekeluargaanya dengan mereka.
Pantaskah anda berkata: “kiranya nenek moyangku yang gugur dalam perang Badar itu dapat menyaksikan…”,
tanpa merasa berdosa, tanpa merasa segan,
sambil mempermainkan gigi Abu Abdullah, Husin, dengan tongkatmu?
Kenapa pula tidak pantas ya,
memangnya anda sudah membuat luka itu bernanah kembali,
anda sudah menumpas kami sampai ke akarnya,
dengan menumpahkan darah-darah yang suci ini,
darah bintang-bintang bumi keturunan Abdul Muthalib?
Sungguh, kelak anda juga akan kembali kepada Allah, seperti mereka ini,
dan pada saat itu anda akan ingin, menjadi orang yang bisu dan buta…!
Wahai Yazid !
Anda hanya merobek kulitmu sendiri dan menancapkan tombak kedalam dagingmu sendiri !
Mau tidak mau kelak anda akan datang menghadap Rasulullah saw,
dan akan menemukan keluarga-keluarga beliau berada di sekelilingnya,
di hadirat Ilahy Yang Maha Kudus,
disaat-saat Allah menghimpunkan kembali,
kesatuan mereka sesudah sekian lama terpisah-pisah,
“janganlah anda mengira bahwa mereka yang terbunuh di jalan Allah itu sudah mati, malahan mereka hidup, mendapat rezeki dihadapan Tuhan mereka”. (QS. Ali ‘Imran: 169).
Anda dan orang yang menempatkan anda pada jabatanmu ini,
dan yang memberi kesempatan kepadamu untuk berleluasa terhadap jiwa kaum Muslimin,
semuanya kelak akan tahu,
pada saat kita diadili,
disaat Hakimnya adalah Tuhan kami,
dan lawanmu bertengkar adalah Kakek kami,
kelak anggota-anggotamu akan menjadi saksi terhadap kejahatanmu,
anda akan tahu siapa diantara kita yang lebih buruk tempatnya dan lebih lemah pasukannya….!
Jika di dunia ini anda merasa menang,
kelak di akhirat anda akan kalah,
disaat-saat anda hanya menghadapi perbuatan yang sudah anda lakukan;
anda akan minta tolong kepada putera Marjanah, Ubaidullah ibn Ziyad,
dan dia juga akan minta tolong kepadamu !
Anda kelak akan menjerit di hadapan timbangan pahalamu,
karena anda akan menemukan disana,
bahwa perbekalan yang paling bermutu,
yang akan anda bawa kesana adalah membunuh keturunan Nabi Muhammad saw.
Sungguh, demi Allah, saya tidak takut kecuali kepada Allah,
maka dari itu perbuatlah tipu dayamu sekuat tenagamu dan sekuat hatimu !
Sungguh, demi Allah,
tidak akan tanggal dari badanmu celaan terhadap perbuatanmu kepada kami selama-lamanya”.
(at-Thabary dan Ibnu Atsir berkata: “… rakyat Kufah diam membisu, sesudah mendengar suara Zainab itu, selama dua tiga bulan, mereka merasa seolah-olah dinding rumahnya berlumuran darah, setiap terbitnya matahari, sampai matahari itu naik… !).

Demikian contoh pidato dari  Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA.
semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Terima kasih atas kunjungan anda pada Contoh Pidato dari  Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA ini, silahkan simak beberapa Contoh Pidato Dari Qvae. Berikut Contoh contoh pidato Qvae:



Contoh Pidato: Pidato Motivasi Dari Zainab Binti Ali Bin Abi Tholib RA


Beberapa koleksi Contoh pidato koleksi Qvae




No comments:

Post a Comment