Wednesday, May 22, 2013

Pidato Sambutan Ketua Panitia Yang Menggugah Jiwa

Baca Juga

Dalam sebuah acara peringatan, entah itu acara peringatan hari besar agama, hari besar nasional entah itu hari pendidikan ataupun peringatan hari kemerdekaan, biasanya seorang ketua panitia dituntut untuk menyampaikan sebuah pidato sambutan. Dan melalui ini, Qvaa Educations menghadirkan sebuah contoh pidato sambutan ketua panitia yang bisa digunakan untuk semua acara peringatan, yang intinya mengucapkan terimakasih dan memberikan motivasi agar acara yang dibuat bisa berjalan dengan sukses dan maksimal yang tentunya bisa para pelopor gunakan sebagai referensi dalam menyusun naskah sambutan pidato di posisi anda yang sebagai ketua panitia sebuah acara.
Pidato Sambutan Ketua Panitia Yang Menggugah Jiwa
Pidato Sambutan Ketua Panitia Yang Menggugah Jiwa


Berikut mari kita simak sebuah contoh naskah pidato sambutan ketua panitia untuk berbagai acara peringatan yang menggugah jiwa.

SALAM

Tak ada kata yang lebih pantas kami selain puja dan puji syukur atas semua anugrah yang telah diberikan tuhan kepada kita semua, yang mana atas ijin dari yang maha kuasa kita diberikan kesempatan untuk bersua dalam cara .................
tak lupa solawat dan salam kita haturkan pada junjungan kita, yang mana atas segala jasa beliau telah berhasil memperjuangkan kepada kita sebuah ajaran yang sangat sempurna, yang telah memberikan kita arah yang jelas yang bisa kita jadikan sebagai pedoman untuk meraih apa yang semestinya kita lakukan.
Yang kami hormati ...............................,

kami ucapkan terimakasih banyak atas kesediaan untuk meluangkan waktu untuk menghadiri acara yang telah kami selenggarakan.

Saya berdiri disini atas nama ketua panitia, yang mana melalui kesempatan ini saya selaku ketua panitia mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas partisipasi anda semuanya untuk acara yang kami selenggarakan ini.

Dan melalui kesempatan ini pula, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, sebab kami belum juga bisa memberikan apa yang seharusnya kami penuhi untuk mensejahterakan anda semuanya teutama pada acara ini.

Tujuan dari acara ini ini adalah untuk .........................................

dan untuk mencapai tujuan itu pastilah diperlukan kerja keras, yang mana selanjutnya akan dijelaskan lebih jelas oleh nara sumber kita,

Pidato Sambutan Ketua Panitia Yang Menggugah Jiwa
Pidato Sambutan Ketua Panitia Yang Menggugah Jiwa
kira sangat tak pantas jika saya bicara terlalu banyak, kiranya cukup sekian sekali lagi kami sampaikan terimakasih banyak atas segala partisipasinya, baik untuk semua panitia pengurus penyelenggara acara ini yang mana melalui kerjakeras anda semuanya acara ini bisa terlaksana sebagaimana yang telah kita rencanakan.

dan sekali lagi kami ucapkan maaf yang sebesar besarnya, kami memang tak pernah menjadi yang terbaik, tapi yang terbaik dari kami adalah yang kami persembahkan untuk anda semuanya.

SALAM.

Demikian silahkan dilengkapi sendiri sesuai dengan acara kegiatan yang para pelopor rencanakan.
semoga contoh naskah pidato sambutan ketua panitia ini bisa bermanfaat untuk anda semuanya.
salam sejahtera dari Qvaa Educations untuk para pelopr bangsa INDONESIA....
Pidato Sambutan Ketua Panitia Yang Menggugah Jiwa


Saturday, May 18, 2013

KEUTAMAAN NISFU SAY'BAN DAN DO'A MALAM NISFU SYA'BAN

Baca Juga



Nisfu Sya'ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban. Dalam kalangan Islam, Nisfu Sya'ban diperingati menjelang bulan Ramadhan. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.


Peringatan Nisfu Sya'ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisfu Sya'ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.

KEUTAMAAN NISFU SAY'BAN DAN DO'A MALAM NISFU SYA'BAN
KEUTAMAAN NISFU SAY'BAN DAN DO'A MALAM NISFU SYA'BAN
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karepa pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.


Tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban ini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan ibadah terutama untuk memohon ampun, memohon rezeki dan umur yang bermanfaat, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya


Diriwayatkan dari Siti A’isyah ra berkata, : "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) .


Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi’ sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)


Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)


Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika malam nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).

Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban yang Insya Allah akan jatuh pada Senin tgl 26 Juli 2010 sore hingga subuh . Marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon ampunan dan berdzikir sebanyak-banyaknya kepada Allah. SWT


“ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ‘ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WALIN’AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII ‘INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ‘ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SA’IIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT. FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ‘ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA ‘INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII BITTAJALLIL AA’DHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYA’BAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ‘ANNII MINAL BALAA I MAA A’LAMU WA MAA LAA A’LAM WA ANTA ‘ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

artinya:
“Ya Allah Tuhanku Pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atasMU. Ya Allah Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Allah Tuhanku Pemilik kekayaan dan Pemberi nikmat. Tidak ada yang patut disembah hanya Engkau. Engkaulah tempat bersandar. Engkaulah tempat berlindung dan padaMUlah tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam buku besarMU bahwa adalah orang yang tidak bebahagia atau orang yang sangat terbatas mendapat nikmatMU, orang yang dijauhkan daripadaMU atau orang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan karuniaMU, semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yang berbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dalam kitabMU yang telah diturunkan kepada RasulMU, dan perkataanMU adalah benar, yang berbunyi: Allah mengubah dan menetapkan apa-apa yang dikehendakiNYA dan padaNYA sumber kitab. Ya Allah, dengan tajalliMU Yang Mahabesar pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga kiranya aku dijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, Engkaulah Yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalu mengharap limpahan rahmatMU ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih.”

Sahabatku,
Perlu saya tekankan di sini, tidak ada larangan dari Rasul untuk berdoa di malam Nisfu Sya’ban, justru pelarangan akan hal ini merupakan perbuatan munkar, sebagaimana sabda Rasulullah saw : “sungguh sebesar besarnya dosa muslimin dg muslim lainnya adalah pertanyaan yg membuat hal yg halal dilakukan menjadi haram, karena sebab pertanyaannya” (Shahih Muslim)


Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan mengerjakan amal-amal salih lainnya.
Sejak semula, Rasulullah Muhammad SAW telah mensinyalir bahwa bulan Sya’ban atau bulan ke-8 dari perhitungan bulan Qamariyah (Hijriah) merupakan bulan yang biasa dilupakan orang.

Maksud Rasulullah, hikmah dan berbagai kemuliaan dan kebajikan yang ada dalam bulan Sya’ban dilupakan orang. Mengapa dilupakan? Menurut pengakuan Rasulullah, karena bulan Sya’ban berada di antara dua bulan yang sangat terkenal keistimewaannya. Kedua bulan dimaksud adalah bulan Rajab dan bulan Ramadan. Bulan Rajab selalu diingat karena di dalamnya ada peristiwa Isra Mikraj yang diperingati dan dirayakan sedang bulan Ramadan ditunggui kedatangannya karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia dan istimewa di antara bulan yang ada.

Lantas apa dan bagaimana bulan Sya’ban? Keistimewaan dan kemuliaan bulan Sya’ban terletak pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu Sya’ban. Nisfu artinya setengah atau seperdua, dan Sya’ban sebagaimana disebut pada awal tulisan ini, adalah bulan kedelapan dari tahun Hijrah. Nisfu Sya’ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban. Kata Sya’ban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung.

Bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan dengan Sya’ban karena pada bulan itu ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan. Malam Nisfu Sya’ban dimuliakan oleh sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda “Bulan Sya’ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Ia adalah bulan diangkatnya amal-amal oleh Tuhan. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Nasa’I dari Usamah).

Sehubungan dengan hal itu Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah ra.” lam yakunin Nabiyi sha mim yashumu aksara min sya’baana finnahu kaana yashumuhu kulluhu kaana yashumuhu illa qalilan. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada bulan Sya’ban.

Lebih jauh dari itu, pada malan Nisfu Sya’ban Allah SWT menurunkan berbagai kebaikan kepada hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-kebaikan itu berupa syafaat (pertolongan), magfirah (ampunan), dan itqun min azab (pembebasan dari siksaan). Oleh karena itu malam Nisfu Sya’ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang dikandungnya.

Imam al-Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam Syafaat, karena menurutnya, pada malam ke-13 dari bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Lalu pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya. Orang-orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah orang-orang yang berpaling dari agama Allah dan orang-orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.

Nisfu Sya’ban dinamakan juga sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi orang-orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah alias musyrik, dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah SWT. Nabi bersabda: ?Tatkala datang malam Nisfu Sya’ban Allah memberikan ampunanNya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan berpaling dariNya (HR Ahmad).

Kecuali Enam Golongan

Ibn Ishak meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil isterinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya’ban. “Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam di mana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia”.

Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu,

Pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional mapun jenis minuman yang dibuat secara modern. Istilah populernya adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok, baik ballok tala, ballok nipa, maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir dan whyski. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum hamr ialah orang-orang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat dan pengedarnya. Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka.

Kedua, orang-orang yang mencerca orang tuanya. Termasuk kategori mencerca orang tua ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini ibu bapak. Menurut ajaran agama yang menyatakan syis saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk dosa. Membentak orang tua termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah SWT di samping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selainNya, maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta’buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini ihsanan (al-Isra: 17:23). Perbutan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia, merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang, dan kepada keduanya didoakan; “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.”

Ketiga, orang-orang yang membangun tempat zina. Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK (pekerja seks komersial). Golongan atau kelompok orang yang seperti ini, pada malam Nisfu Sya’ban tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka dijanji dengan siksaan dan azab.

Keempat, orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi. Misalnya, penjual bahan bakar minyak, termasuk minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga standar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim, maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.

Kelima, petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentu ketidakjujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan (karcis).

Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah. Orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah. Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas itqun minannar.

Atas dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadan. Persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau umat hendaknya memasuki bulan suci Ramadan sudah dalam keadaan iman yang mantap dan sudah dalam keadaan mendapatkan syafaat, dan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka.

Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan mengerjakan amal-amal salih lainnya.

Semoga bermanfaat  :)

Friday, May 17, 2013

Bulan Rajab dalam Sejarah Islam

Baca Juga


Bulan Rajab itu mempunyai banyak sekali keutamaan, keistimewaan, dan mengenai keutamaan bulan rajab juga keistimewaannya lebih jelas bisa di simak di SINI>>
Bulan Rajab dalam sejarah islam
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci (haram) yang telah Allah tetapkan sejak diciptakannya langit dan bumi. Hal ini memberikan keistimewaan tersendiri bagi bulan Rajab. Selain itu, kedatangan bulan Rajab juga sering dipandang sebagai semakin dekatnya Ramadhan, tuan dari segala bulan. 

Bulan Rajab dalam Sejarah Islam
Bulan Rajab dalam Sejarah Islam
Pada bulan rajab ini, ada peristiwa yang sangat penting bagi agama islam, dan hal ini mungkin yang menjadikan kenapa bulan rajab menjadi begitu istimewa, hal penting yang terjadi di bulan rajab adalah sebuah peristiwa ISRA' MIKRAJ, dimana didalam perjalan mikraj baginda Nabi Muhammas SAW memperoleh perintah untuk mendirikan shalat sebanyak 5 waktu 1 hari. Sebagaimana yang kita ketahui jika shalat adalah merupakan tiang dari agama, dan merupakan amal yang pertama yang akan di hisab, dan yang bila amal shalatnya bagus maka sesungguhnya seluruh amalnya adalah bagus.  Karena sesungguhnya shalat itu mencegah terjadinya kemungkaran.



Bulan Rajab juga menjadi saksi dari beberapa peristiwa bersejarah dalam islam, Adalah:

Bulan Rajab dalam Sejarah Islam
Bulan Rajab dalam Sejarah Islam
Pada bulan Rajab tahun 9 H, Rasulullah saw. bersama 30 ribu pasukan kaum muslimin pergi meninggalkan Madinah menuju Tabuk di wilayah Syam (Suriah). Ekspedisi ini bertujuan untuk menghadapi pasukan Romawi yang sudah bersiap di sana. Pasukan kaum muslimin bergerak menembus panasnya cuaca saat itu melewati ratusan kilometer gurun pasir. Mendengar kedatangan pasukan yang sedemikian besar dan pantang menyerah serta dipimpin oleh Nabi Muhammad sendiri, pasukan Romawi sudah merasa kalah. Mereka berkecut hati dan mundur ke benteng mereka. Akhirnya, kaum muslimin berhasil menguasai Tabuk tanpa perlawanan yang berarti. Dengan kemenangan dalam Perang Tabuk ini, maka kekuatan islam memperkokoh kedudukannya di seluruh Jazirah Arab.

Di bulan Rajab pulalah, pada tahun 583 H (1187 M), Shalahudin Al Ayubi memimpin pasukannya berangkat ke Yerusalem untuk membebaskannya dari cengkeraman pasukan perang salib yang telah menguasainya selama hampir satu abad. Beberapa bulan sebelumnya, pasukan Shalahudin juga telah mengalahkan 2 pasukan perang salib dalam Perang Hittin. Kemenangan Shalahudin sangatlah istimewa karena berhasil mengembalikan bumi Isra’ Mi’raj dan kiblat pertama kaum muslimin ke dalam pangkuan islam. Selain itu, kemenangan ini juga mencegah penguasaan kaum kristiani atas tanah dan negeri kaum muslimin.
Bulan Rajab dalam Sejarah Islam
Bulan Rajab dalam Sejarah Islam

Selain kemenangan bersejarah, bulan Rajab juga menjadi saksi kekalahan dan kemunduran kaum muslimin. Tujuh ratus enam puluh tahun kemudian, tepatnya pada 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924 M), Khilafah Islamiyah dihapus secara resmi oleh Mustafa Kemal Pasha di Turki. Institusi yang menyatukan seluruh kaum muslimin di dunia ini hancur pada saat itu. Tidak ada lagi satu institusi yang menjadi pelindung bagi kaum muslimin secara global. Tidak ada lagi institusi yang menjamin terlaksananya syariat islam dan hukum-hukum Allah di muka bumi. Tameng pelindung jiwa, kehormatan, harta dan kekayaan kaum muslimin telah dilenyapkan sehingga kaum muslimin hanya menjadi santapan lezat yang diperebutkan oleh kaum kolonialis dan kapitalis. Khilafah itu kini berganti menjadi negara-negara sekuler yang tercerai berai di seluruh dunia.

Thursday, May 16, 2013

AMALAN-AMALAN BULAN SYA'BAN

Baca Juga


Sebelumnya kita pernah posting tentang keutamaan dan keistimewaan bulan sya'ban,
dan inilah pedoman untuk amalan-amalan yang terbaik di bulan sya'ban, mungkin bisa menjadi petunjuk untuk anda semua tentang bagaimana untuk meraih keutamaan bulan sya'ban, bahkan mungkin hal yang paling istimewa di bulan sya'ban ini mungkin juga bisa kita dapatkan.

KEISTIMEWAAN BULAN SYA'BAN

رَجَبُ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِي وَرَمَضَانُ شَهْرُ أَمَّتِيْ
“Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Romadhan adalah bulan umatku”

Keutamaan Bulan Sya’ban :

1)  رَفْعُ اْلأَعْمَال    Bulan terangkatnya amal dalam setahun. Adapun terangkatnya amal harian adalah
waktu sholat Subuh dan Ashar. Sedangkan terangkatnya amal tiap 7 harian adalah hari Senin dan Kamis.

2)  رَفْعُ اْلأَعْمَال  Penentuan penampakan umur.

3)  شَهْرُ الصَّلاَة عَلَى النَّبِي
Bulan sholawat kepada Nabi SAW , karena perintah untuk membaca sholawat diturunkan pada bulan Sya’ban.
AMALAN-AMALAN BULAN SYA'BAN
AMALAN-AMALAN BULAN SYA'BAN

4)  لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان
Dengan beberapa nama :            
-  لَيْلَةُ الْمُبَارَكَة  Malam barokah.
-  لَيْلَةُ الْقِسْمَة  Malam pembagian riski dan penentuan umur.
-  لَيْلَةُ التَّكْفِيْر  Malam peleburan dosa selama setahun.
-  لَيْلَةُ اْلإِجَابَة  Malam pengabulan doa-doa.
Lima malam yang tak ditolak doa-doa :
1. Malam Jumat     2. Awal malam bulan Rajab   3. Malam Nisfu Sya’ban  4. Malam Lailatul Qodar
5. Malam dua Hari Raya
-  لَيْلَةُ عِيْدِ الْمَلاَئِكَة  Malam hari raya malaikat.
-  لَيْلَةُ الشَّفَاعَة  Malam pemberian pertolongan.



AMALAN-AMALAN BULAN SYA’BAN

Berikut adalah amalan-amalan yang bisa anda semua kerjakan untuk meraih keutamaan bulan sya'ban:

1. Berpuasa di bulan Sya’ban

    ذلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ تُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Dalam hadits Rosulullah SAW bersabda : “Itu (bulan Sya’ban) adalah bulan yang manusia melupakannya (yaitu antara Rajab dan Sya’ban). Padahal bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada Allah Robbil Alamin, maka saya senang diangkat amal dalam keadaan saya berpuasa.
رَوَاه التِّرْمِذِي عَنْهُ : أَفْضَلُ الصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَعْبَانُ لِتَعْظِيْمِ رَمَضَان
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Nabi SAW :
 “Paling utama puasa setelah Ramadhan adalah Sya’ban, karena untuk mengagungkan Ramadhan”

AMALAN-AMALAN BULAN SYA'BAN
AMALAN-AMALAN BULAN SYA'BAN

2. Berpuasa di Hari Nisfu Sya’ban :

عَنْ عَلِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ قُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا يَوْمَهَا فَإِنَّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرُ لَهُ أَلاَ مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقُهُ أَلآ مِنْ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ. رواه ابن ماجه
Dari Imam Ali RA, bersbda Rosulullah SAW :
“ Jika tiba waktu malam nisfu Sya’ban maka ibadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta’ala menurunkan rahmatnya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman , Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rizki akan Aku beri rizki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya….sampai waktu terbitnya matahari (fajar).

3. Menjaga beramal malam nisfu sya’ban membaca surat Yasin dengan :

Niat panjang umur untuk toat pada Allah
Niat dijaga dari semua bahaya dan niat diluaskan rizki halal
Niat hatinya kaya merasa cukup dan minta khusnul khotimah
Banyak ibadah di malamnya terutama beristighfar, sholat hajat, sholat tasbih, memperbanyak do’a dan di antara do’a Nabi dalam hadist :
Ketika Nabi Adam turun ke bumi, beliau tawaf 7 kali di Ka’bah dan sholatdua rokaat di belakang maqom, kemudian berdoa :

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلاَنِيَّتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ، وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤْلِيْ، وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لاَ يُصِيْبُنِيْ ِإلاَّ مَا كَتَبْتَ لِيْ وَرَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ.

Maka Allah berfirman kepadanya :
Ya Adam, sesungguhnya engkau berdoa padaKu dengan doa yang aku mengabulkannya. Dan tidak ada seseorang dari keturunanmu yang berdoa dengannya kecuali Aku akan mengabulkannya, dan Aku ampuni dosanya, Aku lapangkan kesusahan dan kesumpekannya, dan Aku  akan mengayakannya, dan dunia akan datang padanya dengan memaksa walaupun dia tidak menghendakinya.

Semoga bermanfaat, dan bisa menjadi petunjuk bagi para pelopor semuanya yang ingin meraih keutamaan dan keistimewaan bulan sya'ban dengan mengerjakan amalan-amalan khusu untuk bulan sya'ban..

trims,,....

KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN SYA'BAN

Baca Juga

Bulan Sya'ban bukan sekedar bulan bulan yang biasa, melainkan mempunyai banyak sekali keutamaan juga keistimewaan. Tapi untuk meraih semua keistimewaan dan keutamaan bulan sya'ban harus ada banyak hal yang harus dilakukan. dan berikut ini mari kita pelajari beberapa amalan amalan yang harus dilakukan untuk menggapai keistimewaan dan keutamaan bulan sya'ban.


Sahabat Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah saw.: “Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa  (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya'ban? Rasulullah saw. menjawab: "Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya, yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan itu segala perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa". (HR. Abu Dawud dan Nasa'i).
KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN SYA'BAN
KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN SYA'BAN

Dalam Riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Sayyidatina Aisyah r.a. berkata: “Aku belum pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyempurnakan shaum selama satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat beliau memperbanyak shaum dalam satu bulan kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No. 1956).

Dilain tempat beliau (sayyidatina Aisyah r.a.) juga berkata: "Suatu malam Rasulullah saw. shalat, kemudian beliau bersujud panjang sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah saw. telah diambil. Karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah saw. selesai shalat beliau berkata: "Hai Aisyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah saw. telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. Beliau pun berkata: "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hamba-Nya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki." (H.R. Baihaqi dari Ala’ bin Harits).

Jika kita cermati, beberapa riwayat diatas setidaknya memberikan penjelasan kepada kita akan keutamaan-keutamaan bulan Sya’ban. Dikatakan bahwa bulan Sya’ban ialah bulan dimana amal-amal perbuatan manusia diangkat ke hadirat Tuhan penguasa alam. Bulan Sya’ban juga merupakan bulan dimana Allah swt. -saat malam pertengahan bulan Sya’ban- mengawasi hamba-hamba-Nya (adakah diantara mereka yang mendirikan qiyamul lail  saat itu), memaafkan mereka yang memohon ampunan, mencurahkan kasih saying bagi mereka yang mengharapkannya dan menyingkirkan hamba-hamba-Nya yang bersifat pendengki.

Dan jika mau kita cermati beberapa riwayat diatas, ada dua hal yang biasa atau setidaknya pernah dilakukan rasulullah saw. di bulan Sya’ban yaitu memperbanyak berpuasa serta ber-qiyamul lail (mendirikan shalat) pada malam pertengahan bulan Sya’ban.

Memperbanyak berpuasa merupakan amaliah yang sangat gemar dilakukan Rasulullah saw. di bulan Sya’ban. Maksud memperbanyak disini bukan berarti beliau melakukannya sebulan penuh akan tetapi beliau sering mengisi hari-hari di bulan Sya’ban dengan berpuasa.

Disamping menganjurkan berpuasa di bulan Sya’ban, Rasulullah saw. juga melarang umatnya berpuasa jika hal tersebut dilakukan sehari atau dua hari sebelum bulan sya’ban berakhir. Sebagaimana sabda saw. : “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya kecuali orang yang terbiasa berpuasa maka puasalah.” (HR. Bukhari No. 1983 dan Muslim No. 1082 dari Abu Hurairah).

Dalam hal ini Imam Nawawi dalam kitab Majmu’nya mengatakan bahwa apabila puasa sehari atau dua hari tersebut memiliki sebab atau merupakan kebiasaan dia berpuasa, seperti puasa dahr (puasa satu tahun penuh), puasa nabi daud (satu hari puasa satu hari berbuka) atau puasa senin-kamis maka maka hal tersebut di bolehkan. Namun jika tidak, maka hal itu terlarang.

Adapun tentang qiyamul lail, meskipun apa yang diriwayatkan Imam Baihaqi bersifat mursal (kurang valid), namun hal ini tidak mengurangi akan keutamaan bulan Sya’ban melihat banyak riwayat sahih lainnya yang menunjukkan  keutamaan bulan tersebut. Jadi, adalah mulia jika malam nisfu Sya’ban diisi dengan memperbanyak ibadah shalat, zikir, membaca al Qur’an, berdoa atau bermacam kegiatan positif lainnya.

Waba’du, marilah kita manfaatkan kesempatan mencicipi bulan yang penuh keutamaan ini dengan memperbanyak ibadah puasa atau amal shalih lainnya. Selain sebagai manifestasi pendekatan diri kepada Allah swt. (taqarruban ilallah), puasa juga bisa menjadi ajang pemanasan dalam menghadapi bulan Ramadhan yang didalamnya diwajibkan berpuasa. Jika seseorang terbiasa berpuasa sebelum Ramadhan, maka ia akan lebih terbiasa, lebih kuat dan lebih bersemangat dalam menunaikan puasa wajib dibulan Ramadhan.

Marilah kita gunakan waktu kita dengan lebih maksimal dengan beribadah lebih keras lagi, karena dengan itu kita bisa meraih keutamaan dan keistimewaan yang telah di sediakan tuhan di bulan sya'ban, sebab kalo bukan sekarang kapan lagi, besok kita tak pernah tau apakah kita masih punya kesempatan atau kita sudah tidak punya lagi.

semoga bermanfaat............

Selamat berjuang,,,, sebab tuhan memberikan apapun yang kita butuhkan,,, kurang apa lagi tuhan kepada hamba hambanya...

keutamaan dan keistimewaan bulan sya'ban,,,>>>>>>>>>

Saturday, May 11, 2013

BULAN RAJAB, PUASA BULAN RAJAB DAN KEISTIMEWAAN RAJAB

Baca Juga




Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh berbagai hadist, bahwa sanya bulan rajab itu merupaka salah satu bulan yang sangat di muliakan dalam ajaran agama islam. Ada berbagai ibadah yang bisa dikerjakan untuk menggapai berbagai keutamaan dan kemuliaan bulan rajab, dan salah satunya adalah puasa di bulan rajab. Dan mengenai keistimewaan juga keutamaan bulan rajab, berikut di paparkan lebih jelas sebagimana di bawah ini yang menjelaskan kentang keistimewaan dan keutamaan bulan rajab yang kami susun dari berbagai sumber.

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan Asyhurul Hurum, sebuah bulan yang dimuliakan selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Puasa dalam bulan Rajab sebagaimana bulan mulia lain, hukumnya adalah sunnah.
Diriwayatkan dari mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah SAW bersabda,
"Puasalah pada bulan-bulan haram (mulia)."
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Banyak sekali keistimewaan yang diperoleh apabila kita mau menunaikan puasa Rajab, Salah Satunya adalah sebagai berikut:

Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan bila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya."

HR. At-Thabrani

Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan."

Abu Hurairah.




Rasanya manis melebihi madu.

Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikarunia minum dari sungai tersebut."

Mengenai keistimewaan dan keutamaan bulan rajab ini sangat baik ketika bisa disampaikan kepada masyarakat luas melalui contoh pidato maupun ceramah agama entah itu melalui media elektronik maupun ketika mengisi pengajian pengajian keagamaan.

Selamat menunaikan puasa bulan rajab, semoga amal ibadahnya bisa diterima di sisi ALLAH S W T.
Amiin.