Monday, April 30, 2012

Cara Berwudhu & Bersuci yang utama

Baca Juga


Cara Berwudhu & Bersuci yang utama
Cara Dalam Berwudhu Dan Bersuci
Cara Berwudhu & Bersuci 
Agama islam adalah agama yang sangat perduli pada kebersihan, entah itu kebersihanjasmani atau rohani, hal ini di tandai dengan banyaknya perintah dari ajaran islam entah itu melalui Al qur’an, hadist ataupun dari sumber hukum islam lainya seperti fatwa para alim ulama. Dan disini mari kita pelajari tentang bagaimana cara bersuci, sebenarnya tentang bersuci bersuci adalah awal dari semua pelajaran dalam ilmu fikih islam, karna itu, bersuci itu sangat penting, dan sebagai umat islam kita harus paham dan tahu dengan benar tentang cara bersuci, syarat dan hikmah dari bersuci.




Bersuci merupakan syarat untuk melakukan ibadah sholat, baik sholat sunah ataupun sholat wajib, maka dari itu bagaimana mungkin sholat kita akan baik sedangkan kita tidak bisa bagaimana cara melakukan bersuci yang baik. Sebagai mana yang kita ketahui jika sholat adalah doa, dan jika kita tidak bersuci dengan baik bagaimana mungkin doa kita akan di kabulkan tuhan???

Syekh Abu Nashr as-Sarraj r.a berkata:“Cara paling awal yang dibutuhkan dalam bab wudhu dan bersuci adalah mencarlilmunya dan mempelajarinya, mengetahui tentang fardlu dan yang sunnah-sunnahnya,apa yang dianjurkan dan yang dimakruhkan, apa yang diperintahkan dan yangdianjurkan untuk memperoleh keutamaan”.Tentu saja untuk mengetahui dan memahaminya secara rinci tidak mungkin kecualidengan ilmu dan bertanya, membahas dan memiliki perhatian yang serius, sehingga iabisa melakukan sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah dengan cara lebih berhati-hatimengikuti yang paling baik dan paling sempurna, menghilangkan hal-hal yang bisa saling mencela, tidak mengingkari secara hati nurani terhadap orang yang tidakmenggunakan cara yang lebih berhati-hati dan yang paling baik. Sebab Aliah tetapsenang biia keringanan-keringanan hukumNya dilakukan sebagaimana Diamencintai bila hukum-hukum asal tetap dilakukan secara normal.Sementara itu, manusia yang iain memiliki kesibukan dan sebab-sebab yang harusdikerjaka dan diberi perhatian. Sehingga apabiia mereka menggunakan keringanan danmengambil kelonggaran mereka pun tetap dimaafkan.Adapun kaum Sufi dan orang-orang yang meninggalkan sebab akibat dunia, keluar darisegaja kesibukan serta mencurahkan dirinya untuk beribadah dan berzuhud, (karenabimbingan tertentu dari Mursyidnya, pent) maka tidak ada alasan bagi mereka untuk meninggalkan hal yang paling baik, paling bersih dan memperhatikan bagian-bagian anggota wudhu secara sempurna dan maksimal, berpegang teguh pada tindakan yangpaling berhati-hati dan paling sempurna dalam bersuci dan soal kebersihan.Barangsiapa tidak memiliki kesibukan selain itu, maka ia wajib curahkan segalakemampuan untuk melakukannya sesuai dengan kemampuannya. Sebab Allah swt.berfirman, “Maka bertaqwalah kalian kepada Allah sesuai kemampuan kalian.” (Q.s. at-Taghaabun:16).Saya melihat sejumlah manusia yang selalu memperbarui wudhunya setiap kali shalat.Mereka segera berwudhu sebelum masuk waktu shalat, sehingga setelah selesaiberwudhu mereka langsung shalat.Diantara cara mereka adalah selalu berada dalam kondisi suci jika dalam perjalanan.Sebab yang menjadi landasan dasarnya karena mereka tidak tahu kapan kematiandatang menjemput.Firman Allah swt., “Maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya sesaat pun dan juga tidak dapat memajukannya.“ (Q.s. al-A’raf. 34).Sehingga mereka berharap, ketika ajal menjemputnya secara mendadak, merekatinggalkan dunia ini dalam keadaan suci.Saya pernah mendengar al-Hushri r.a, berkata, Kadang saya pernah bangun tidur disuatu malam, lalu saya tidak tidur kembali kecuali setelah memperbarui wudhuku.”

Dengan bersuci kita akan menyadari jika bersih itu sehat, dan dengan menjaga kebersihan kita akan tahu jika rapi itu indah. Didunia ini adalah kesempatanakepad untuk membuktikan diri kita kepada allah SWT, jika kita adalahhamba yang bersih, karena kita bisa bersuci lahir dan batin, sehingga kita kelak mendapatkan apa yang menjadi mimpi dari segala mimpi.

No comments:

Post a Comment