Baca Juga
Ibu Toyibah |
Mengenang Ibu Toyibah Binti Salwan, yang meninggal dunia tanggal 3 November 2014 10 muharam.
tak ada yang bisa kuungkapkan selain terimakasih atas ribuan kilo yang telah engkau tempuh untuk kami anakmu. Tak ada yang kukenang selain kasih sayang, semangat kerja keras atas semua yang kau perjuangkan untuk kami anak mu.
Ada banyak wanita yang hebat, tapi bagi kami engkaulah yang paling hebat sepanjang masa, tidak ada yang lebih dari engkau.
Ada banyak perempuan pejuang, tapi engkau pahlawan sesungguhnya bagi kami,
Ada banyak wanita yang mulia dan dimuliakan, tapi dalam cita cita kami adalah bagaimana memuliakan engkau.
Allah SWT menentukan bahwa sudah cukup atas apa yang engkau perjuangkan untuk kami, tak ada kata yang lebih baik kami ucapkan untukmu selain terimakasih dan do'a semoga Allah menempatkan Ibu di tempat yang paling indah, dan Allah mengampuni setiap dosa yang ada padamu. Amien Amien Amien. Dan kami adalah saksi tentang semua kebajikan dan perjuanganmu di hari perhitungan kelak, insyaallah.
Terimakasih yang tak terhingga kepada warga wanabungkah, keluarga besar Ibu dan Bapak, teman teman dan saudara semuanya,
atas tempat istirahat yang paling nyaman untuk Ibu.
Atas setiap tetes air dalam memandikan Ibu,
setiap usapan dalam mandi Ibu yang terakhir,
setiap tetes air wudhu dalam madi ibu,
setiap jengkal kain kafan yang menyelimuti tubuh Ibuku,
setiap langkah dengan teriakan kalimat kalimat tahlil yang mengantar Ibu ke tempat pembaringan terakhir
atas tahlil yang mendoakan Ibu,
atas setiap do'a untuk kemuliaan Ibu,
atas setiap Do'a agar kami senantiasa sabar dan tawakal,
atas Do'a dalam 1 hari, 3 hari, 7 hari, dan Do'a setiap hari sampai 40 hari, sungguh itu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami dan penghormatan yang sangat mulia untuk Ibu.
atas tambalan setiap kekurangan yang kami miliki,
atas tempat kami untuk berteduh,
atas setiap kata maaf yang diberikan untuk setiap kekhilafan Ibu,
Allah maha melihat dan kami yakin tak ada satupun yang terlewati semoga Allah membalas dengan semua yang lebih baik dari yang kalian semua berikan. terimakasih.
Terimakasih banyak.
Kami mungkin sedih, sebab,,,,
Siapa yang akan bersujud mendo'akan kami di 1/3 malam terakhir setiap hari?
Siapa yang akan memohonkan ampunan atas dosa kami, sementara kami tertidur pulas,
Siapa yang akan membacakan al-qur'an untuk kami sementara kami tidur pulas disebelahnya.
Siapa yang akan membasuhan air wudhunya untuk membangunkan kami tidur,
Siapa yang akan menangis untuk kami atas dosa dan kesalahan kami?
Ibu........
terimakasih banyak. terimakasih atas ribuan kilo jalan yang telah Ibu tempuh... terimakah atas setiap ucapan Do'a untuk kami, terimakasih atas setiap baju yang engkau belikan untuk kami di hari raya, terimakasih atas setiap tetes air mata untuk kami, atas kesalahan kami anakmu,
terimakasih..
Ibuku perempuan terkuat yang pernah aku kenal. Manusia paling YAKIN yang pernah memelukku.
saat semua orang mengatakan bahwa perempuan itu lemah dan tidak bisa tegas, saya ingat ibu marah ketika aku makan jatahnya adikku, ketika aku nukari adikku. Dan ketika mereka mengatakan bahwa perempuan itu cengeng, Ibuku adalah yang paling YAKIN ketika ia akan mampu untuk menyekolahkan aku dan keempat saudaraku untuk lulus SLTA dan itu ia telah ia buktikan.
Dan ketika dunia mengatakan bahwa perempuan itu lebih menggunakan perasaan dari pada logika, tapi ibu adalah juru hitung terbaik, ia selalu bisa menghitung pendapatan dan pengeluaran sehingga kami bisa bertahan dalam kehidupan. Bahkan dalam situasi darurat sekalipun, ia adalah yang tetap tenang. Beliau tetap tersenyum sebab sudah punya persiapan untuk rencana yang tidak terduga sama sekali.
Ibuku perempuan terkuat yang pernah aku kenal. Manusia paling YAKIN yang pernah memelukku.
saat semua orang mengatakan bahwa perempuan itu lemah dan tidak bisa tegas, saya ingat ibu marah ketika aku makan jatahnya adikku, ketika aku nukari adikku. Dan ketika mereka mengatakan bahwa perempuan itu cengeng, Ibuku adalah yang paling YAKIN ketika ia akan mampu untuk menyekolahkan aku dan keempat saudaraku untuk lulus SLTA dan itu ia telah ia buktikan.
Dan ketika dunia mengatakan bahwa perempuan itu lebih menggunakan perasaan dari pada logika, tapi ibu adalah juru hitung terbaik, ia selalu bisa menghitung pendapatan dan pengeluaran sehingga kami bisa bertahan dalam kehidupan. Bahkan dalam situasi darurat sekalipun, ia adalah yang tetap tenang. Beliau tetap tersenyum sebab sudah punya persiapan untuk rencana yang tidak terduga sama sekali.
Para pelopor, sayangilah Ibu kalian semuanya, sebelum engkau tahu betapa mulianya seorang Ibu ketika Ibu sudah tidak ada....
satu pesanmu yang selalu aku ingat, "deke kabeh seng akor nek aku wes ora ana"
insyaallah kami tidak akan pernah lupa. Terimakasih IBU. Kami mencintaimu lebih dari cinta yang bisa kami mengerti, lebih dari cinta yang bisa kami ungkapkan, lebih dari apa yang bisa kami lakukan untukmu.
No comments:
Post a Comment